Pemimpin Daerah dan Gadis Cantik



http://www.unmotivating.com/wp-content/uploads/2015/02/Beautiful-Women-Around-The-World-042.jpg
Dalam sebuah diskusi dengan seorang pakar perkebunan di Mamuju, ia lalu menyampaikan pertanyaan yang menurut saya agak menjebak. “Apakah pemerintah pusat harus membantu Sulbar untuk bisa meningkatkan produksi perkebunan, dan harus menyediakan semua sarana produksi. Soalnya kalau bukan pemerintah pusat yang sediakan, ya siapa lagi, pak?”
Saya berpikir sejenak. Lalu tersenyum sambil merapikan rambut saya. “Well, bagi saya bantuan pusat itu adalah stimulasi ekonomi daerah. Bukan menyelesaikan semua masalah. Itu bukan senjata rahasia untuk bangun daerah”, kata saya dengan penuh kebanggaan dan menghirup kopi mamasa di atas meja saya.
Saya sangat yakin dengan pendapat itu sampai-sampai saya lupa jika saya sedang berbicara dengan seorang pakar. "Saya percaya bahwa pada akhirnya pemerintah harus mengurangi perannya, dimana masing-masing stakeholder membangun relasi yang menguntungkan", kata saya selanjutnya.
“Wah jika begitu Bapak seorang neoliberal?”, kritiknya. 
Saya kaget. Baru kali ini saya mendapatkan label seperti itu. Tapi saya menggeleng. “It’s not true brother”, kata saya sambil tersenyum.

Brasil, Neymar dan Kekuatan SDM



http://a.fssta.com/content/dam/fsdigital/fscom/Soccer/images/2016/02/01/020116-Soccer-Barcelona-Neymar-PI-JE.vresize.1200.675.high.80.jpg
Suatu kali saya ditanya mana yang lebih penting kekuatan membangun manusia atau membangun fisik. Saya sebenarnya tidak suka memilih untuk opsi-opsi ekstrim seperti ini. Saya lebih memilih cara berpikir dialektis. Namun saat menyaksikan pertandingan bola final Olimpiade yang mempertemukan Brazil dengan Jerman membuat saya benak saya memikirkan seuatu hal yang menggelitik.
Mendadak sata memikirkan sosok Neymar,  pemain bola yang sangat berbakat yang usianya jauh di bawah umur anak tertua saya. Ia baru saja menandatangai kesepakatan gaji barunya dengan Bercelona. Sebesar 15 juta Euro, atau setara Rp. 221 Milyar  setahun.
Angka yang fantastis, bukan!? Saya mencoba membandingkan angka itu dengan bantuan dana APBN untuk kegiatan perbaikan tanaman kakao yang melibatkan ribuan petani. Hampir mendekati. Artinya gaji Neymar selama setahun setara dengan bantuan pemerintah pusat untuk satu provinsi. Angka yang tidak jarang membuat para petugas dinas getar getir karena selanjutnya akan menjadi objek para pemeriksa.