“Bagaimana cara cerdik membangun desa, sih,
pak?”, tanya seorang wartawan kepada saya sembari menyantap
gorengan di atas meja kerja saya.
“Well ciptakan pusat pertumbuhan”, kata saya
sambil mengambil pisang goreng yang
tersisa.
“Seperti apa pak?”
“Ada, deh”, jawab saya sembari tersenyum.
Kali ini saya mau bagi rahasianya membangun
desa dengan modal kecil. Kata kuncinya ciptakan pusat pertumbuhan.
Banyak pemimpin daerah mengartikan pengembangan
ekonomi kampung semata-mata mengembangkan industri yang kelihatannya menguntungkan.
Entah itu tambang, perkebunan kelapa sawit atau industri padat modal.
Tapi saya tidak sependapat. Apa yang seharusnya
dikembangkan adalah yang sesuai dengan basis ekonomi masyarakat. Jika di sebuah
desa masyarakatnya banyak yang menanam tomat, maka jadikan daerah itu sebagai cluster tomat, lengkap dengan pengolahan,
gudang, agrowisata serta industri rumah tangga.
Jika sebuah desa terkenal dengan skill membuat patung jadikan daerah tersebut sebagai sentra pengembangan kerajinan. Desa yang remaja putrinya jago menari maka jadikan kampung budaya.
Jika sebuah desa terkenal dengan skill membuat patung jadikan daerah tersebut sebagai sentra pengembangan kerajinan. Desa yang remaja putrinya jago menari maka jadikan kampung budaya.
Jadi Anda bisa menjadikan sebuah desa agar berkembang
menjadi sentra budaya, industri menengah atau agrowisata. Tinggal bagaimana
menangkap apa sih kekuatan sebuah desa lalu memfokuskan pada sektor itu dan
saya bisa pastikan hal tersebut akan menciptakan pertumbuhan ekonomi.
Bayangkan sebuah desa yang sebagian
masyarakatnya menanam kopi. Maka pemerintah daerah bisa fokus mengembangkan cluster
kopi. Diawali dengan memberikan bantuan alat untuk pengolahan agar masyarakat
bisa menghasilkan biji kopi bermutu tinggi untuk diekspor. Sementara biji kopi
kurang baik digiling menjadi kopi biasa . Tidak hanya dikasih alat, pemerintah
daerah juga mencari buyer.
Ketika sebuah desa berkembang menjadi cluster komoditi atau agrowisata maka
daerah tersebut bakal menarik banyak
orang untuk berkunjung. Ketika uang yang beredar di desa cukup tinggi maka akan
otomatis akan menumbuhkan industri rumah tangga, kerajinan dan juga investor
untuk membangun fasilitas pendukung. Atau bahasa kerennya menurut \para pakar ekonomi trickle down effect.
Jadi kalau ingin membangun desa, pertama
jadikan daerah tersebut sebagai cluster
untuk komoditas tertentu. Cari tahu apa kekuatan sebuah desa. Sebuah desa yang penuh
dengan orang tua saja bisa dijadikan wisata manula. Jika potensi belum
mencukupi untuk menjadi sebuah cluster, lakukan pengembangan untuk mencapai
skala ekonomi. Lalu berikan bantuan dan pelatihan untuk mengembangkan industri,
semberi Pemda mencarikan pasar. Kemudian jangan lupa untuk mempromosikan desa
itu kepada khalayak luas.
Ketika sebuah desa “telah memiliki pusat pertumbuhan”
maka desa tersebut akan bertumbuh dengan sendirinya tanpa bantuan pemerintah.
No comments:
Post a Comment